Pada artikel ini kami akan menjelaskan barang siapa mengenal dirinya mengenal tuhannya Kalau kamu juga tertarik, pada artikel ini Nha Xinh akan menjelaskan tutorialnya untuk kamu.
Hadits Man Arafa Nafsahu Faqad Arafa Rabbahu, Siapa yang mengenal dirinya berarti dia telah mengenal Tuhannya adalah contoh hadits maudhu’ yang sangat terkenal.
Menurut para ulama hadits Man Arafa Nafsahu Faqad Arafa Rabbahu, Siapa yang mengenal dirinya berarti dia telah mengenal Tuhannya bukanlah hadits Nabi ﷺ . Namun hanyalah perkataan seseorang dari kalangan Shufi.
Tulisan berikut ini akan menjelaskan Man Arafa Nafsahu Faqad Arafa Rabbahu secara ringkas tentang status hadits tersebut menurut para ulama hadits.
Tulisan Man Arafa Nafsahu Faqad Arafa Rabbahu

Berikut ini tulisan Arab, latin dan arti dari hadits ini dalam bahasa Indonesia:
مَنْ عَرَفَ نَفْسَهُ فَقَدْ عَرَفَ رَبَّهُ
Man ‘arofa nafsahu faqod ‘arofa robbahu
Arti Man Arafa Nafsahu Faqad Arafa Rabbahu
مَنْ عَرَفَ نَفْسَهُ فَقَدْ عَرَفَ رَبَّهُ
“Siapa saja yang telah mengenal dirinya, maka sungguh dia telah mengenal Tuhannya.”
Sanad Hadits Man Arafa Nafsahu Faqad Arafa Rabbahu

Hadits ini tidak ada sanadnya karena tidak memiliki sumber atau asal yang pasti. Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Rabithah al-Ulama’ as-Suriyiin (Persatuan Ulama Suriah) saat ditanya siapa yang mengeluarkan hadits tersebut, dijawab sebagai berikut:
لا أصل له، وإنما هو من كلام بعض الصوفيَّة، وفي (الدرر المنتثرة) ص 207 نقلاً عن النووي: أنه غير ثابت، وأن ابن السمعاني قال: هو من كلام يحيى بن معاذ اهـ. وفي (الفتاوى الحديثية) ص 206: لا أصل له. اهـ
“Laa Ashla lahu – Tidak ada asalnya (sumbernya). Hadits tersebut hanyalah ucapan sebagian orang Shufi. Di dalam kitab al-Durar al-Muntatsirah Fi al-Ahadits al-Musytahirah halaman 201, dinukil dari An-Nawawi, beliau berkata,”Hadits tersebut tidak tsabit (tidak memenuhi syarat-syarat sebagai hadits yang bisa diterima sebagai hujah, pent).
dan bahwa Ibnu As-Sam’ani berkata,”Hadits tersebut merupakan perkataan dari Yahya bin Mu’adz.” Sekian.
Sedangkan di dalam Al-Fatawa Al-Haditsiyyah halaman 2006 disebutkan: Laa ashla lahu (Tidak ada asalnya (sumbernya).[i]
Bila seorang pakar hadits menyatakan لا أَصْلَ له – Laa Ashla lahu- terhadap sebuah hadits ini berarti sang ahli hadits tersebut mensifati hadits tadi sebagai hadits yang tidak memiliki isnad (mata rantai sanad) sama sekali.[ii]
Baca juga: Pengertian Hadits Mutawatir dan Contohnya
Status Hadits Man Arafa Nafsahu Faqad Arafa Rabbahu
Berikut ini penjelasan para ulama ahli hadits tentang status hadits
مَنْ عَرَفَ نَفْسَهُ فَقَدْ عَرَفَ رَبَّهُ
man ‘arofa nafsahu faqad ‘arofa rabbahu
“Siapa saja yang telah mengenal dirinya, maka sungguh dia telah mengenal Tuhannya.”
Imam As-Suyuthi di dalam kitab Al-Hawi lil Fatawa (2/288) berkata tentang hadits ini:
إن هذا الحديث ليس بصحيح
“Hadits ini tidak shahih.”
Syaikh Al-Albani di dalam silsilah Al-Ahadits Adh-Dha’ifah (1/165) no. 66) mengatakan,
لا أصل له
“Tidak ada asalnya (sumbernya)
Syaikh Al-Albani menukil dari Al-Qari di dalam kitab Al-Maudhu’at-nya halaman 83 dari Ibnu Taimiyah yang menyatakan bahwa hadits ini maudhu’.
Al-Allamah Al-Fairuz Abadi penulis Al-Qamus di dalam Ar-Raddu ‘alal Mu’taridhina ‘ala Asy-Syaikh Ibni ‘Arabi” (huruf qaf 2/37) mengatakan,”Ini bukan hadits nabawi meskipun kebanyakan orang menganggapnya hadits dari Nabi ﷺ . Ini sama sekali tidak benar. Ia hanyalah riwayat dalam Israiliyat yang menyatakan:
يا إنسان اعرف نفسك تعرف ربك
“Hai manusia! Kenalilah dirimu niscaya kamu akan mengenal Tuhanmu.”[iii]
Lembaga Markaz Al Fatwa Qatar di bawah bimbingan Syaikh Dr. Abdulah Al-Faqih dalam penjelasannya tentang status hadits ini mengatakan,
إن هذا الحديث ليس بصحيح ، وقد سئل عنه النووي في فتاويه فقال : إنه ليس بثابت ، وقال ابن تيمية : موضوع ، وقال الزركشي في الأحاديث المشتهرة : ذكر ابن السمعاني : إنه من كلام يحيى بن معاذ الرازي .
”Sesungguhnya hadits ini tidak shahih. An-Nawawi pernah ditanya tentang hadits ini di dalam kitab Fatawa-nya mengatakan,”Hadits ini tidak tsabit (tidak memenuhi syarat-syarat hadits yang bisa diterima sebagai hujah, pent).
Ibnu Taimiyah berkata, “Maudhu’.”
Az-Zarkasyi di dalam Al-Ahadits Al-Musytaharah berkata,”Ibnu As-Sam’ani menyebutkan bahwa hadits ini adalah ucapan Yahya bin Mu’adz Ar-Razi.”[iv]
Baca juga: Hadits Tentang Berlomba Lomba Dalam Kebaikan
Sebab Man Arafa Nafsahu Faqad Arafa Rabbahu Merupakan Hadits Palsu
Sebagaimana telah dijelaskan oleh para ulama hadits di atas bahwa hadits ini لا أَصْلَ لَهُ – tidak ada asalnya (sumbernya). Ini merupakan sebab hadits tersebut adalah hadits palsu.
Apabila seorang Hafizh besar yang hafalannya terhadap hadits telah mencakup seluruh hadits atau mayoritas hadits, seperti Imam Ahmad, Ali bin Al Madini, Yahya bin Ma’in dan orang-orang yang datang sesudah mereka seperti Al-Bukhari, Abu Hatim, Abu Zur’ah dan orang-orang setelah mereka seperti An-Nasa’i kemudian Ad-Daruquthni dan yang semisal mereka, berkata tentang sebuah hadits tertentu:
لَا أَعْرِفُهُ
“Aku tidak mengenalnya.”
atau
لَا أَصْلَ لَهُ
“Hadits ini tidak ada sumbernya.”
hal itu sudah cukup untuk menghukumi hadits tersebut sebagai hadits maudhu’ (palsu).
[Lihat: An-Nukat ‘ala kitaabi Ibni Shalah (2/75); Tanzihusy Syari’ah Al-Marfu’ah ‘anil Akhbar Asy-Syani’ah Al-Maudhu’ah (1/17-18); Al-Wadh’ fil hadits (1/117-119); Majmu’ Al-Fatawa (21/594), (4/339); An-Nukat Al-wafiyah bima fi syarhil Alfiyah (1/568); Fathul Mughtits bisyarhi Alfiyatil hadits (1/316); Tadribur Rawi fi syarhi taqribin nawawi (1/350)] [v]Wallahu a’lam.
Bila ada kebenaran dalam tulisan ini maka dari Allah Ta’ala semata, karena rahmat dan fadhilah-Nya. Dan bila ada kesalahan di dalamnya, maka dari kami dan setan. Semoga Allah Ta’ala berkenan mengampuni semua kesalahan kami dan kaum Muslimin.
Tulisan Man Arafa Nafsahu Faqad Arafa Rabbahu pertama kali diunggah pada 12 Oktober 2021
[i] https://islamsyria.com/site/show_consult/737 [ii] https://terminologyenc.com/ar/browse/term/71820 [iii] https://ar-ar.facebook.com/ahadeth.daeefa.batela/posts/737944899609175/ [iv] https://islamweb.net/ar/library/index.php?page=bookcontents&flag=1&bk_no=130&ID=565 [v] https://terminologyenc.com/ar/browse/term/71820Baca juga: Hadis Hubbul Wathon Minal Iman

Top 18 barang siapa mengenal dirinya mengenal tuhannya menjelaskan Nha Xinh
Al Ghazali dan Rumi Soal Konsep Mengenali Diri dalam Tasawuf
- Penulis: islamdigest.republika.co.id
- Tanggal Terbit: 10/20/2022
- Ulasan: 4.71 (295 vote)
- Ringkasan: Yang artinya: “Barangsiapa mengenal dirinya, maka ia mengenal Tuhannya.” Mengenali lebih dalam terhadap diri sendiri dilakukan secara …
Barang Siapa Mengenal Dirinya Maka Ia Akan Mengenal Tuhannya
- Penulis: teras7.com
- Tanggal Terbit: 01/26/2023
- Ulasan: 4.42 (369 vote)
- Ringkasan: TERAS7.COM – Memperingati hari raya Idul Adha 1439 Hijriah, ribuan jemaah melaksanakan sholat berjamaah di Mesjid Agung Al-qaromah Martapura …
Mengenal Diri, Mengenal Tuhan – Pesantren.ID
- Penulis: pesantren.id
- Tanggal Terbit: 05/02/2022
- Ulasan: 4.31 (274 vote)
- Ringkasan: Dalam hadits, nabi menyebutkan bahwa barang siapa yang mengenal dirinya, maka akan mengenal Tuhannya. Dalam hadits yang lain, …
- Hasil pencarian yang cocok: Siapa manusia? Manusia adalah hamba allah yang diberi tugas untuk memakmurkan muka bumi. Sebagai khalifah, manusia dibekali intelektual tinggi sehingga bisa mengembangkan akal pikirannya untuk menjadi manusia yang lebih baik. Sebagai khalifah, …
Ungkapan: Barang Siapa yang Mengenal Dirinya, Maka Dia Akan Mengenal Tuhannya
- Penulis: depok.tanyasyariah.com
- Tanggal Terbit: 05/12/2022
- Ulasan: 4.15 (302 vote)
- Ringkasan: Ungkapan: Barang Siapa yang Mengenal Dirinya, Maka Dia Akan Mengenal Tuhannya · · Kimiya As Sa’adah karya Imam Al Ghazali (hal. · Hilyatul Auliya’ …
- Hasil pencarian yang cocok: 📌 Imam As Sakhawi, mengutip dari Abu Al Muzhaffar As Sam’ani yang mengatakan bahwa dia tidak mengetahui adanya ucapan seperti ini yang marfu’ (sampai kepada Rasulullah), dan diceritakan bahwa ini adalah ucapan Yahya bin Muadz Ar Razi Radhiallahu …
Kajian Hadis Man Arafa Nafsahu Faqad Arafa Rabbahu
- Penulis: tarbiyahislamiyah.id
- Tanggal Terbit: 01/02/2023
- Ulasan: 3.85 (358 vote)
- Ringkasan: Barang siapa yang mengenal dirinya, sungguh ia telah mengenal Tuhannya Man ‘Arafa Nafsahu Faqad ‘Arafa Rabbahu Hadis masyhur di kalangan …
- Hasil pencarian yang cocok: Sebagai kesimpulan tulisan ini adalah bahwa ungkapan di atas walau tidak otentik sebagai hadis nabi, namun mempunyai cakupan makna yang luas dan dalam. Beberapa ulama seperti Abu Thalib al-Makki, al-Nawawi, Ibn Taimiyah, al-Zarkasyi, Syekh Ibn …
Ramadhan Series : Barang Siapa yang Mengenal Dirinya, Sungguh
- Penulis: pa-tasikmalaya.go.id
- Tanggal Terbit: 08/27/2022
- Ulasan: 3.66 (434 vote)
- Ringkasan: Seputar Peradilan · Ramadhan Series : Barang Siapa yang Mengenal Dirinya, Sungguh Ia Telah Mengenal Tuhannya · Singaparna | Kamis (07/04) Ramadhan …
Mengenal Diri, Mengenal Tuhan – Kompasiana.com
- Penulis: kompasiana.com
- Tanggal Terbit: 10/03/2022
- Ulasan: 3.39 (502 vote)
- Ringkasan: Hadist ini adalah isyarat untuk seluruh umat manusia bahwa ketika manusia mengenal dirinya maka ia akan mengenal Rabb-nya. Secara eksplisit …
- Hasil pencarian yang cocok: Mungkin kita pernah mendengar dan tahu tentang hadist Rasulullah SAW “man arafa nafsahu, arafa robbahu” artinya: “siapa yang mengenal dirinya maka ia akan mengenal Tuhannya”. Hadist ini adalah isyarat untuk seluruh umat manusia bahwa ketika manusia …
Khutbah Jumat Mengenal Sang Pencipta melalui Refleksi Diri
- Penulis: tawazun.id
- Tanggal Terbit: 06/21/2022
- Ulasan: 3.34 (224 vote)
- Ringkasan: Kenalilah diri sendiri untuk mengenal Tuhan. … Artinya: Barang siapa mengenal dirinya, maka ia akan mengenal Tuhannya.
- Hasil pencarian yang cocok: Hadirin Rahimakumullah…Ini baru mengenal dari sekelumit aspek ciptaan Allah yaitu sebagian hakikat manusia yang kita tahu. Belum lagi kalau kita mentadaburi, membaca alam semesta, memikirkan alam raya yang ada di sekitar kita untuk kita renungkan …
Berdamai dengan Mental Health, Sebab di Islam Kita Mengenal Konsep Man Arafa Nafsahu, Arafa Robbahu
- Penulis: islami.co
- Tanggal Terbit: 08/22/2022
- Ulasan: 3.01 (407 vote)
- Ringkasan: … من عرف نفسه، فقد عرف ربّه “Man arafa nafsahu faqad arafa Rabbahu,” artinya: “Barangsiapa mengenal dirinya, maka ia mengenal Tuhannya.
- Hasil pencarian yang cocok: Nah, kesepahaman akan diri sendiri ini sebenarnya bisa jadi titik tolak untuk lebih memahami mental health. Setiap orang, anda tahu, punya titik lemah dan kekuatan masing-masing. Jika ia mengetahui dirinya dengan begitu matang, maka di sana ia …
Pentingnya mengenal diri sebelum mengenal Allah SWT
- Penulis: muslima.hops.id
- Tanggal Terbit: 12/08/2022
- Ulasan: 2.84 (147 vote)
- Ringkasan: Sebagaimana yang telah disebutkan dalam hadits,. “Barangsiapa yang mengenal dirinya, maka ia akan mengenal Tuhannya, dan barangsiapa yang …
Ketahui Siapa Dirimu, Maka Kamu akan Tahu Siapa Penciptamu
- Penulis: assajidin.com
- Tanggal Terbit: 01/01/2023
- Ulasan: 2.71 (192 vote)
- Ringkasan: “Barangsiapa yang mengenal dirinya, maka ia akan mengenal Tuhannya, dan barangsiapa yang mengenal Tuhannya maka binasalah (fana) dirinya.
- Hasil pencarian yang cocok: Dari Hadits tersebut kita bisa mengetahui bahwa mengenal diri sendiri sangatlah penting bagi manusia karena dengan mengenal dirinya sendiri sebagai manusia ciptaan Allah SWT, ia dapat mengenal Tuhannya atau penciptanya tersebut yakni Allah SWT. …
Siapa yang Mengenal Dirinya, akan Mengenal Rabb-nya
- Penulis: almasoem.sch.id
- Tanggal Terbit: 06/01/2022
- Ulasan: 2.77 (90 vote)
- Ringkasan: Dalam hadis disebutkan bahwa barang siapa yang mengenal Allah maka dia akan mudah mengenal perkara yang lain. Sementara, barang siapa yang tidak …
- Hasil pencarian yang cocok: Akidah menjadi sebab utama untuk menumbuhkan kualitas keagamaan kita. Bisa semakin baik jika kita semakin mencintai Allah SWT dengan mengenal nama-nama Allah,” Mengenal Allah SWT menjadi penyebab mengenal perkara yang lain. Dalam hadis disebutkan …
Pentingnya Mengenal Diri Sendiri – STT Hagia Sophia
- Penulis: stthagiasophia.sch.id
- Tanggal Terbit: 06/03/2022
- Ulasan: 2.5 (152 vote)
- Ringkasan: “Barangsiapa yang mengenal dirinya, maka ia akan mengenal Tuhannya, dan barangsiapa yang mengenal Tuhannya maka binasalah (fana) dirinya.
- Hasil pencarian yang cocok: Semua manusia yang ada di dunia ini tentu mengetahui siapa namanya. Dimana ia tinggal dan dari kota mana ia berasal. Dimana ia dilahirkan dan lain sebagainya. Tetapi tidak banyak yang memikirkan siapa dirinya yang sesungguhnya dan apa tujuannya …
Cara Mengenali Diri Sendiri Sebelum Mengenal Allah, Ini Ulasannya
- Penulis: merdeka.com
- Tanggal Terbit: 03/18/2022
- Ulasan: 2.49 (115 vote)
- Ringkasan: Sejatinya, yang paling mengenal diri manusia adalah Allah SWT, … hal yang menyusahkan umat manusia dalam proses pengenalan diri dan Tuhan.
Al-Insan Al-Kamil Dalam Tasawuf Ibn ‘Arabi – Moraref
- Penulis: moraref.kemenag.go.id
- Tanggal Terbit: 10/04/2022
- Ulasan: 2.4 (97 vote)
- Ringkasan: … (Barang siapa mengenal dirinya maka ia mengenal Tuhannya). Pengetahuan mengenai realitas (al-h}aqi>qah) bagi sufi berpusat pada diri manusia sendiri.
“BARANG SIAPA MENGENAL DIRINYA, SUNGGUH IA TELAH
- Penulis: tvtarekat.com
- Tanggal Terbit: 08/22/2022
- Ulasan: 2.21 (129 vote)
- Ringkasan: Mengenal diri sekaligus Mengenal Allah, berlakunya sembah kepada Allah … “Barang siapa mengenal dirinya maka akan kenal pada tuhanNya”.
Cara Mengenal Diri Sendiri Menurut Islam sebagai Kunci Mengenal Allah SWT
- Penulis: kumparan.com
- Tanggal Terbit: 11/18/2022
- Ulasan: 2.22 (181 vote)
- Ringkasan: “Barang siapa mengenal dirinya, ia mengenal Allah. … seseorang dapat mengenal dirinya sekaligus Tuhannya (pengetahuan tentang Allah SWT).
SIAPA YANG MENGENAL DIRINYA DIA MENGENAL TUHAN NYA
- Penulis: buletin.tauhid.or.id
- Tanggal Terbit: 03/21/2022
- Ulasan: 2.08 (187 vote)
- Ringkasan: “Barangsiapa yang dia kenal Allah, barangsiapa yang dia kenal dirinya dia kenal Allah subhanahu wata’ala, Tuhannya.” Tidak benar itu datang dari …

Desiana Prasetya là bếp trưởng có kinh nghiệm 10 năm trong lĩnh vực ẩm thực và am hiểu rõ đặc sản vùng miền. Prasetya chia sẻ kiến thức và kết nối với các đầu bếp hàng đầu trên thế giới thông qua blog nhaxinhplaza.net. Prasetya cũng có sở thích du lịch, yêu thiên nhiên và văn hóa con người ở nhiều vùng khác nhau của Indonesia.