8 Penyebab Anus Panas dan Cara Mengatasinya – SehatQ

Pada artikel ini kami akan menjelaskan Cara mengatasi dubur panas Kalau kamu juga tertarik, pada artikel ini Nha Xinh akan menjelaskan tutorialnya untuk kamu.

Pernahkah Anda mengalami anus panas setelah buang air besar? Meski sebagian besar kasus bisa hilang dengan sendirinya, kondisi ini sering membuat tidak nyaman bahkan mengindikasikan adanya kondisi medis tertentu.

Kenali lebih jauh tentang penyebab dan cara mengatasi anus panas melalui artikel berikut ini.

Penyebab anus panas

Anus panas biasanya terjadi akibat masalah yang menyerang saluran pencernaan. Kondisi ini sering disertai gejala lain seperti nyeri dan rasa tidak nyaman di area dubur.

Beberapa penyebab anus panas yang paling umum antara lain:

1. Fisura ani

Fisura ani adalah robekan kecil di kulit luar anus yang tipis. Robekan fisura ani biasanya disebabkan oleh feses yang terlalu besar dan keras hingga sulit dikeluarkan.

Meski robekan fisura ani kecil bahkan tak terlihat, kondisi ini bisa sangat menyakitkan hingga menyebabkan anus panas setelah buang air besar.

2. Wasir

Wasir menjadi penyebab anus panas setelah buang air besar yang paling umum. Wasir atau hemoroid adalah kondisi pembengkakan pembuluh darah vena di anus dan rektum. Kondisi ini terjadi akibat mengejan terlalu keras saat buang air besar.

BACA JUGA: Sama-Sama Bikin Nyeri pada Anus, Ini Perbedaan Fisura Ani dan Wasir

3. Diare

Diare adalah kondisi buang air besar yang encer dan terus-menerus. Saat diare memungkinkan Anda untuk lebih sering menyeka area anus. Hal ini bisa menimbulkan iritasi dan rasa tidak nyaman di anus.

4. Sembelit

Sembelit atau konstipasi adalah kondisi susah buang air besar. Ini ditandai dengan feses yang keras dan sulit dikeluarkan, dan frekuensi BAB yang kurang dari 2 kali dalam seminggu.

Hal ini bisa menyebabkan fisura ani atau wasir yang bisa menimbulkan nyeri dan anus panas saat buang air besar.

5. Penyakit radang usus

Inflammatory bowel disease (IBD) adalah istilah untuk menggambarkan dua jenis kondisi yang menyebabkan peradangan usus kronis, yaitu:

  • Kolitis ulserativa, terjadi di lapisan dalam usus besar dan rektum
  • Penyakit Crohn, terjadi di sepanjang saluran pencernaan

Penyakit radang usus ini bisa menyebabkan buang air besar tidak teratur, nyeri anus, feses berdarah, hingga anus panas setelah BAB.

6. Fistula ani dan abses

Fistula ani adalah adanya lubang kecil di ujung usus dan kulit dekat anus. Kondisi ini terjadi akibat infeksi yang menyebabkan abses anus atau kumpulan nanah.

Fistula ani juga bisa menjadi penyebab anus panas setelah buang air besar, bahkan menimbulkan rasa sakit berdenyut dan bengkak pada anus.

5. Endometriosis

Bukan hanya masalah pencernaan, endometriosis ternyata juga bisa menyebabkan anus panas dan rasa tidak nyaman saat buang air besar.

Endometriosis adalah kondisi ketika jaringan yang melapisi dinding rahim (endometrium) tumbuh di luar rahim. Jika sel tumbuh di peritoneum atau usus, bisa menyebabkan buang air besar yang menyakitkan disertai sembelit atau diare.

8. Penyebab lain

Secara umum, berbagai masalah pada saluran pencernaan secara tidak langsung bisa menyebabkan anus panas dan rasa tidak nyaman saat buang air besar.

Dikutip dari Mayo Clinic, beberapa kondisi medis lain yang bisa menjadi penyebab anus panas antara lain:

  • Kanker anus
  • Anus gatal
  • Penyempitan rektum atau anus
  • Anal seks
  • Nyeri tulang ekor (coccydynia)
  • Kutil kelamin
  • Impaksi feses
  • Sindrom levator ani atau kejang pada otot yang mengelilingi anus
  • Hematoma perianal
  • Radang selaput rektum (proktitis)

BACA JUGA: Sering Merasa Anus Perih Secara Tiba-Tiba? Pahami Penyebab dan Cara Mengatasinya

Cara mengatasi anus panas

Cara mengatasi anus panas harus disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya.

Misalnya, anus panas yang Anda alami terjadi karena diare atau konstipasi, Anda perlu mengobati diare dan konstipasinya, yakni dengan lebih banyak minum, makanan tinggi serat bila konstipasi, atau obat-obatan tertentu.

Saat anus panas terjadi, Anda juga bisa mengurangi gejalanya dengan melakukan beberapa hal berikut ini:

  • Menjaga kebersihan anus. Rutin membersihkan anus saat mandi dan setelah buang air besar. Jika Anda memiliki kulit sensitif, hindari menggunakan sabun yang bisa menimbulkan iritasi, seperti sabun dengan pewangi. Selain itu, hindari menggosok anus dengan tisu kering atau kain dan handuk yang kasar
  • Berendam air hangat. Berendam selama 15 menit di air hangat bisa mengurangi rasa tidak nyaman di anus akibat iritasi
  • Oleskan krim atau salep. Krim atau salep tertentu bisa mengurangi iritasi, gatal, dan rasa ketidaknyamanan di anus
  • Menjaga kelembapan anus. Pastikan Anda memakai pakaian dalam yang tidak terlalu ketat dan berbahan katun agar sirkulasi udara di anus tetap baik. Cara ini mencegah kelembapan yang bisa mengiritasi kulit atau anus
  • Kompres dingin. Kompres air es bisa mengurangi ketidaknyamanan di anus dan mengatasi pembengkakan akibat wasir.

BACA JUGA: Cara Membersihkan Anus untuk Menghindari Infeksi dan Iritasi

Itulah beberapa penyebab anus panas yang perlu Anda waspadai. Sebagian besar penyebabnya terjadi karena adanya gangguan pada saluran pencernaan. Untuk mencegah dan mengatasinya, hal utama yang perlu Anda lakukan adalah menjaga kesehatan saluran pencernaan.

Olahraga teratur, minum lebih banyak air putih, dan makanan tinggi serat bisa membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan, sekaligus mencegah timbulnya masalah pencernaan yang bisa menyebabkan anus panas.

Jika anus panas berlangsung selama berhari-hari, bahkan menimbulkan gejala lain seperti feses berdarah atau nyeri tak tertahankan, segera periksakan diri ke dokter. Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!