Mengenal Lebih Dalam Operasi Bibir Sumbing pada Anak – Halodoc

Pada artikel ini kami akan menjelaskan Apakah bekas operasi bibir sumbing bisa hilang Kamu bisa cek penjelasan lengkap dari kami. Karena kebetulan kami pernah mengalaminya dan ingin sharing di artikel ini.

Halodoc, Jakarta – Operasi bibir sumbing penting untuk dilakukan setelah bayi lahir. Sebab, adanya celah pada bibir atau langit-langit mulut bisa mengganggu perkembangan anak untuk makan dan bicara.

Selama kehamilan, bibir terbentuk antara minggu keempat dan ketujuh. Di dalam rahim, jaringan tubuh bayi dan sel-sel khusus dari setiap sisi kepala tumbuh ke arah tengah wajah dan bergabung bersama untuk membentuk wajah. Penggabungan jaringan ini membentuk fitur wajah, seperti bibir dan mulut.

Celah pada bibir atau bibir sumbing terjadi jika jaringan yang membentuk bibir tidak menyatu sepenuhnya sebelum lahir sehingga membentuk lubang di bibir atas. Bukaan di bibir bisa berupa celah kecil atau bisa juga bukaan besar yang masuk melalui bibir ke dalam hidung.

Bisa dibilang, bibir sumbing merupakan salah satu bentuk cacat lahir. Lantas, bagaimana prosedur penanganan bibir sumbing? Ini ulasannya!

Begini Prosedur Operasi Bibir Sumbing

Anak-anak dengan bibir sumbing dengan atau tanpa celah langit-langit atau celah langit-langit saja sering mengalami masalah dengan makan dan bicara. Bahkan, anak dengan kondisi demikian dapat mengalami infeksi telinga dan kerap memiliki masalah pendengaran dan masalah dengan gigi.

Operasi bibir sumbing dapat membantu mengembalikan fungsi mulut dan masalah-masalah lain yang mengiringinya. Operasi perbaikan bibir biasanya bisa dokter lakukan saat bayi berusia sekitar 3 bulan. Berikut prosedurnya:

1. Sebelum prosedur

Dokter spesialis bedah anak akan mengevaluasi celah langit-langit atau bibir sumbing anak, kemudian menentukan perawatan bedah terbaik. Biasanya dokter akan memeriksanya seminggu sebelum operasi, untuk memastikan Si Kecil cukup sehat untuk menjalani operasi.

Selain itu, riwayat medis dan alergi pada anak juga harus dokter periksa. Dokter mungkin akan meminta orang tua untuk berhenti memberikan obat-obatan tertentu pada minggu menjelang operasi.

Sementara itu, dokter spesialis bedah anak akan memberikan instruksi mengenai makanan dan minuman khusus berdasarkan usia Si Kecil. Sebelum mendapatkan anestesi, anak harus dalam keadaan perut kosong.

Beberapa instruksinya dapat berupa:

  • Tidak memberikan susu (susu formula atau susu sapi) setidaknya enam jam sebelum operasi.
  • Menyusui ASI secara langsung (breastfeeding) diperbolehkan hingga empat jam sebelum operasi.
  • Cairan bening (air atau jus) diperbolehkan hingga tiga jam sebelum operasi.
  • Tidak makan makanan pada atau makanan bayi pada tengah malam di hari operasi.

2. Selama prosedur

Tujuan operasi bibir sumbing adalah untuk menutup celah di bibir anak, dan memperbaiki bentuk dan penampilan bibir atas dan hidungnya. Maka itu, dokter perlu membuat sayatan di kedua sisi celah untuk membuat lipatan kulit. Sayatan tersebut ia satukan dan jahit dengan bahan yang dapat tubuh serap.

Selama prosedur operasi, bayi akan menerima bius total. Waktu yang dokter perlukan untuk operasi bibir sumbing kurang lebih sekitar dua jam. Maka itu, bayi perlu rawat inap untuk memastikan Si Kecil dapat mentoleransi operasi dengan baik.

3. Setelah prosedur

Anak mungkin akan lebih rewel dari biasanya setelah operasi. Biasanya belat lunak ditempatkan di sekitar lengan anak untuk mencegahnya menyentuh bibir. Sebagian besar anak akan merasa tidak nyaman dengan kondisi pasca operasi.

Kabar baiknya, Si Kecil dapat mulai makan (ASI maupun susu formula) atau minum segera setelah operasi. Tapi mereka mungkin mengalami kesulitan. Kateter intravena (IV) juga akan dokter atau perawat pasangkan untuk memberikan cairan pada tubuh Si Kecil sampai ia dapat minum sendiri.

Baca juga lebih lanjut mengenai Mengenal Lebih Dalam Operasi Bibir Sumbing pada Anak.

Operasi Tambahan untuk Bibir Sumbing

Sebagian besar anak-anak berada di rumah sakit selama 1-3 hari. Bekas luka dari perbaikan langit-langit mulut akan berada di dalam mulut.

Dalam beberapa kasus, operasi tambahan mungkin anak perlukan pada tahap selanjutnya. Tujuannya adalah:

  • Membetulkan celah di gusi menggunakan sepotong tulang (cangkok tulang) dan biasanya dokter lakukan pada usia sekitar 8-12 tahun.
  • Memperbaiki penampilan dan fungsi bibir dan langit-langit yang mungkin dokter perlukan jika operasi awal tidak sembuh dengan baik atau memiliki masalah bicara yang berkelanjutan.
  • Membetulkan bentuk hidung (rhinoplasty).
  • Memperbaiki penampilan rahang, dimana beberapa anak yang lahir dengan bibir sumbing atau langit-langit mulut sumbing mungkin memiliki rahang bawah yang kecil atau “mundur”.

Operasi bibir sumbing biasanya secara signifikan akan mengurangi kemungkinan masalah bicara. Namun dalam beberapa kasus, anak-anak dengan celah langit-langit yang diperbaiki masih memerlukan terapi wicara.

Ahli atau terapis bicara dan bahasa akan menilai kemampuan bicara anak seiring bertambahnya usia. Jika anak tetap mengalami masalah dalam berkomunikasi, bisa jadi terapis akan merekomendasikan penilaian lebih lanjut tentang bagaimana langit-langit mulut bekerja, atau cara lain untuk membantu anak mengembangkan kemampuan bicara yang jelas.

Pembedahan korektif lebih lanjut kadang-kadang diperlukan untuk beberapa anak yang mengalami peningkatan aliran udara melalui hidung, sehingga mengakibatkan ucapan yang terdengar sengau.

Komplikasi yang Mungkin Terjadi

Anak-anak dengan bibir sumbing akan menghadapi berbagai tantangan dalam menjalani kegiatan sehari-hari. Besarnya tantangan tergantung pada jenis dan tingkat keparahan pada celah bibir.

Berikut ini komplikasi yang umum terjadi pada bibir sumbing yang tidak mendapatkan perawatan:

  • Kesulitan untuk menyusu dan makan. Pada bayi, bibir sumbing menjadi kendala untuk menghisap ASI dari puting atau susu dari dot.
  • Infeksi telinga dan gangguan pendengaran. Bayi dengan bibir sumbing sangat berisiko terkena cairan telinga tengah dan gangguan pendengaran.
  • Perkembangan gigi mungkin akan terpengaruh.
  • Kesulitan bicara.
  • Tantangan dalam dunia sosial, emosional, dan perilaku, karena memiliki penampilan yang berbeda.

Meskipun anak dengan bibir sumbing menjalani operasi untuk memperbaiki kondisi, komplikasi pun masih bisa terjadi. Umumnya operasi bibir sumbing sangat aman, tapi ada beberapa risiko yang dapat terjadi setelahnya:

  • Berdarah.
  • Infeksi.
  • Reaksi alergi terhadap anestesi.
  • Masalah pernapasan.
  • Pembedahan tidak berhasil, atau diperlukan lebih banyak prosedur operasi.

Itulah yang perlu dikenali mengenai operasi bibir sumbing pada anak. Baca lebih lanjut mengenai Pencegahan Bibir Sumbing pada Anak Sejak Dalam Kandungan agar bisa menurunkan risiko. Jika mengalami gejala-gejala yang parah pasca operasi, pastikan kamu langsung konsultasi dengan dokter, klik gambar di bawah ini untuk mendapatkan penanganan segera.

Gambar ini memiliki atribut alt yang kosong; nama berkasnya adalah KV2-Chat-Dokter-5-1024x161.jpg
Referensi:
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2022. Facts about Cleft Lip and Cleft Palate.
Nation Wide Childrens. Diakses pada 2022. Cleft Lip Surgery.
National Health Service. Diakses pada 2022. Cleft lip and palate.