Pada artikel ini kami akan menjelaskan Apakah water heater listrik harus dimatikan Kalau kamu juga tertarik, pada artikel ini Nha Xinh akan menjelaskan tutorialnya untuk kamu.
Jenis water heater atau pemanas air ada banyak macamnya, mulai dari water heater listrik, gas, hingga tenaga surya. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Sebelum memasang water heater di rumah, Anda juga perlu mempertimbangkan risiko atau bahaya dari alat tersebut.
Tips Merencanakan Water Heater
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam merencanakan water heater di kamar mandi adalah sebagai berikut.
- Pasanglah secara terpisah untuk setiap kamar mandi atau pasang secara terpusat sehingga dapat mengalirkan air panas ke seluruh kamar mandi.
- Utamakan faktor keamanan saat memilih water heater. Pilih water heater listrik yang dilengkapi pengaman di bagian dalam dan switch antikontak di luarnya. Anda juga dapat menggunakan water heater gas yang dilengkapi dengan pengaman.
- Perhatikan kapasitas air yang dihasilkan karena makin besar kapasitas water heater maka makin banyak air yang ditampung dan disalurkan.
- Hitunglah penambahan listrik atau pembelian tabung gas yang dibutuhkan dalam sebulan.
- Hitung besarnya daya yang dibutuhkan jika menggunakan listrik atau gas. Oleh karena itu, sebaiknya sesuaikan dengan konsumsi listrik atau gas yang biasanya digunakan.
- Sebaiknya perhatikan indikator faktor energi yang terdapat di setiap produk. Makin tinggi faktor energinya maka makin hemat energi water heater tersebut.[1]
Nah, jika Anda berencana untuk memasang water heater bertenaga listrik di rumah, Anda juga perlu mewaspadai kemungkinan berbagai bahaya yang mungkin timbul dari pemakaian pemanas air elektrik. Dengan demikian, Anda bisa meminimalisir risiko yang terjadi. Berikut ulasannya.
Bahaya Water Heater Listrik
Tersengat Listrik
Risiko atau bahaya yang paling mungkin terjadi dari pemasangan water heater listrik yang kurang berkualitas adalah terjadinya peristiwa tersetrum atau tersengat listrik. Terlebih karena saat Anda masuk dalam kamar mandi tanpa menggunakan alas kaki dan posisi lantai kamar mandi sedang tergenang air. Waspadai beberapa komponen dari water heater listrik yang bisa menjadi penghantar listrik, terutama bagian pipa dan heaternya. Komponen tersebut biasanya terbuat dari tembaga, sehingga berisiko membuat Anda tersetrum jika mesin bocor.
Demikian pula apabila water heater atau selang shower yang letaknya persis di atas bathtub. Jaga agar jangan sampai air bathtub penuh dan mengenai selang supaya tidak terjadi sengatan listrik yang berisiko merenggut nyawa. Selain itu, Anda juga bisa memasang anti kontak pada water heater itu untuk meminimalisir kemungkinan tersengat listrik.
Tertimpa Mesin
Pemasangan water heater listrik relatif lebih mudah dibandingkan water heater gas yang mengharuskan Anda untuk melubangi tembok hanya untuk menggantungkan mesin tersebut. Meski demikian, kesalahan biasanya terjadi pada bagian tersebut. Umumnya, water heater listrik tidak memerlukan bor ukuran 6 mm (milimeter) untuk proses pelubangan tembok dan pemasangan penyangga untuk mesin heater. Langkah itu perlu supaya mesin tidak mudah bobrok nantinya dan menimpa pengguna. Sebaiknya gunakan penyangga pemanas air yang kuat supaya tidak mudah ambruk.
Sementara itu, jika Anda ingin menghemat daya listrik saat memasang water heater listrik, sebaiknya perhatikan beberapa hal. Pastikan Anda membaca terlebih dahulu petunjuk dari manual yang disertakan dalam water heater. Beberapa orang menyarankan agar water heater listrik tidak dibiarkan menyala terus-menerus agar lebih hemat listrik.
Anggapan itu memang tidak sepenuhnya salah, tetapi pada water heater listrik tertentu seperti sistem tank kadang justru menyarankan agar pemanas jangan sering dimatikan. Tak seperti pemanas air instan, air dalam tank akan dipanaskan terlebih dahulu sebelum dipakai. Oleh sebab itu, pemanas tersebut sebaiknya dibiarkan menyala. Anda tidak perlu khawatir dengan tagihan listrik yang bakal melonjak, sebab water heater listrik sistem tank yang berkualitas sudah memakai sistem insulasi dan termostat yang menjaga suhu air tetap optimal.
Apabila pemanas dimatikan, listrik yang digunakan akan lebih tinggi, karena setelah dimatikan air dalam tank akan mudah dingin sehingga perlu waktu lebih lama untuk dipanaskan kembali. Pemanas air dimatikan jika tidak akan digunakan dalam jangka waktu yang lama, demikian seperti dilansir Bjhomejogja.
[1] Tim Penulis Griya Kreasi. 2014. Home Solution: Solusi dan Tips Rumah Tinggal (hlm 131). Jakarta: Griya Kreasi.
Desiana Prasetya adalah seorang kepala dapur berpengalaman selama 10 tahun di bidang kuliner dan memiliki pemahaman yang mendalam lều makanan khas daerah. Prasetya berbagi pengetahuan dan terhubung dengan para koki terkemuka di seluruh dunia melalui blog nhaxinhplaza.net. Prasetya juga memiliki minat dalam perjalanan, mencintai alam dan budaya manusia di berbagai daerah di Indonesia.