Berbagai Masalah Sosial di Sekolah dan Cara Mengatasinya

Pada artikel ini kami akan menjelaskan Apakah yang dimaksud masalah sosial masyarakat sekolah berikan contohnya Kalau kamu juga tertarik, pada artikel ini Nha Xinh akan menjelaskan tutorialnya untuk kamu.

Manusia adalah bagian dari suatu komunitas sosial tertentu dari tempat dimana dia berada. Misalnya siswa adalah anggota dari komunitas sosial di sekolah. Adanya perbedaan karakter, budaya maupun sifat pada siswa bisa memicu terjadinya masalah sosial di sekolah. Supaya tidak terjadi suatu konflik maka harus ada solusi terhadap masalah sosial tersebut.

Apa yang Dimaksud dengan Masalah Sosial Itu?

Sebelum membahas contoh masalah sosial yang ada di sekolah kita pahami dulu apa pengertiannya. Secara umum masalah sosial dapat diartikan sebagai berbagai permasalahan yang muncul dalam masyarakat. Permasalahan tersebut bersifat sosial dan berhubungan dengan suatu nilai tertentu dari sebuah lembaga kemasyarakatan. Masalah sosial tersebut biasanya dialami oleh seorang individu tetapi juga dipengaruhi oleh suatu sistem ataupun orang lain.

Soetomo mengatakan bahwa masalah sosial adalah suatu kondisi yang tidak diinginkan oleh mayoritas masyarakat di suatu organisasi. Sedangkan Leslie menyebutkan bahwa masalah sosial adalah suatu proses kondisi yang akan memberikan pengaruh pada kehidupan sebagian besar masyarakat.

Contoh Masalah Sosial di Lingkungan Sekolah

Masalah sosial di lingkungan sekolah bisa diartikan sebagai berbagai macam permasalahan yang muncul pada siswa maupun guru. Apa saja contoh permasalahan sosial yang terjadi di sekolah? Inilah beberapa diantaranya:

1. Pelanggaran Tata Tertib Sekolah

Contoh masalah sosial di sekolah yang paling mudah dan sering terjadi adalah pelanggaran terhadap tata tertib sekolah. Siswa yang melanggar tata tertib biasanya cenderung menyepelekan aturan atau merasa ditekan oleh peraturan tersebut. Pelanggaran tata tertib di sekolah oleh siswa misalnya terlambat masuk kelas untuk mengikuti pelajaran. Contoh lainnya seperti tidak memakai seragam sesuai dengan ketentuan sekolah dan sebagainya.

2. Menyontek Saat Ulangan

Jika di suatu kelas masih banyak siswa yang sering menyontek saat ulangan ini juga bentuk masalah sosial. Menyontek adalah bentuk kecurangan yang dilakukan siswa terhadap guru. Selain itu siswa yang suka menyontek memiliki sifat yang tidak jujur. Jika sifat tidak jujur dan curang tersebut dibiarkan saja tanpa adanya penanganan yang tepat maka bisa merugikan siswa sendiri. Di masa depan nanti kedua sifat buruk tersebut akan menjauhkan siswa dari kesuksesan.

3. Bullying atau Perundungan

Belakangan ini sering sekali kita mendengar berita tentang perundungan di sekolah. Sedihnya lagi dilakukan oleh siswa kepada teman mereka sendiri. Bahkan tidak jarang bullying atau perundungan tersebut membuat korban menjadi depresi dan mengalami gangguan kejiwaan.

Artinya masalah perundungan ini adalah suatu hal yang serius dan harus dicari solusi yang tepat. Jika tidak ditangani dengan baik perundungan di lingkungan sekolah bisa membuat siswa tidak nyaman belajar.

4. Perkelahian atau Tawuran

Selain masalah bullying atau perundungan, hal yang tidak kalah serius adalah perkelahian antar siswa. Bahkan kadangkala perkelahian yang terjadi antar siswa menjadi awal dari terjadinya tawuran antar sekolah. Dari dulu hingga sekarang masalah tawuran antar sekolah ini seakan tidak pernah selesai.

Peristiwa tawuran antar sekolah bahkan sering membawa korban orang lain yang tidak bersalah. Dengan pemberian pemahaman tentang sikap saling menghargai dan menghormati diharapkan peristiwa perkelahian maupun tawuran bisa dihindari.

Sekolah menjadi agen penting yang berperan untuk membantu siswa terhindar dari berbagai masalah sosial yang merugikan. Jika potensi terjadinya masalah sosial di sekolah dapat ditekan maka siswa akan merasa lebih nyaman dan aman.

Lingkungan sekolah yang aman, nyaman dan kondusif berpengaruh pada prestasi siswa. Contohnya SMA Dwiwarna (Boarding School) yang selalu menjaga persatuan dan kesatuan antar siswa dan guru. Sehingga siswa maupun guru dapat mencapai prestasi dalam berbagai bidang baik akademis maupun non akademis.